Sabtu, 01 Desember 2012

MULOK


PEMASANGAN INSTALASI LISTRIK

Kita mulai cara memasang instalasi listrik dengan mengambil contoh instalasi pasang dalam dengan denah dan rencana peletakan komponen instalasi listrik seperti gambar dibawah ini :



dari gambar diatas kita tentukan jalur terbaik yang akan digunakan sebagai saluran utama instalasi. Kita ambil contoh jalur ter-efektif seperti terlihat pada gambar dibawah ini :

Dari gambar diatas kita lanjutkan dengan menentukan titik-titik percabangan maupun jalur dari saluran cabang yang nantinya akan terhubung ke masing-masing komponen instalasi. Kita ambil contoh seperti gambar dibawah ini :






Untuk memulai pekerjaan instalasi, ada baiknya kita lakukan dari bagian terdepan. Ok.... Kita mulai pemasangan instalasi listrik...

Pasang batang arde ke dalam tanah. Sebaiknya dalam pemasangan (menanam) batang ground/arde dilakukan sedemikian rupa hanya menggunakan bantuan tangan saja alias jangan dipalu.. Jika dalam penanaman batang arde tersebut tertambat bebatuan sebaiknya penanaman digeser ketempat lain dengan tetap memperhatikan panjang kabel BC terhadap letak kotak pengaman. Dari sebab inilah mengapa pada penanaman batang ardejangan dipalu, karena dikawatirkan batang ground/arde menjadi bengkok bahkan lebih parah lagi jika sampai lapisan tembaga pada batang tersebut mengelupas. Perlu diingat bahwa batang ground/arde yang umum dijual biasanya terbuat dari besi/baja yang digalvanis alias dilapisi tembaga dan lapisan tembaga inilah yang sedikit banyak mempengaruhi tingkat konduktifitas dari batang arde tersebut. Agar lebih mudah gunakan bantuan air untuk melunakkan lapisan tanah yang ditanami batang ground/arde tersebut. Disamping itu, anda bisa campur air yang digunakan untuk penanaman grounding tersebut dengan serbuk arang ataupun abu gosok. Campuran air dengan serbuk arang/abu gosok terbilang efektif untuk memperbaiki hambatan dalam tanah. Ingat, dalam pemberian campuran air tersebut tentu saja digunakan pada saat penanaman grounding alias air campuran tersebut harus ikut meresap didalam lobang tempat batang ground/arde. Jika anda hanya menyiramkan di atas permukaan tanah tentu saja percuma karena serbuk arang/abu gosok tidak akan ada fungsinya.
Sisakan penanaman batang ground/arde kurang lebih 20 cm diatas permukaan tanah untuk penyambungan dari kabel BC.
Ikatkan Kabel BC pada batang ground. Mengingat kabel BC sangat alot, anda bisa bantu memperkuat pengikatan dengan cincin penjepit yang biasanya disertakan ketika anda membeli batang ground/arde. Pastikan pengikatan kabel BC ke batang ground/arde terikat kuat sehingga koneksi antara kedua bahan tersebut benar-benar baik. Jika dirasa masih belum cukup kuat, anda bisa bantu lagi perkuat pengikatan dengan menggunakan kabel NYA dengan terlebih dahulu mengupas isolasi dari kabel NYA tersebut.
Setelah selesai menghubungkan antara batang ground/arde dengan kabel BC, masukkan sisa batang ground/arde sampai tertanam seluruhnya kedalam tanah. Rapikan tanah diatas tempat batang ground/arde tersebut atau anda juga bisa menggunakan adukan semen jika akan dibuat permanen.
Rapikan sisa kabel BC yang akan dihubungkan pada kotak pengaman. Anda bisa menggunakan peralon jika kabel BC tersebut diletakkan diluar tembok atau anda bisa tanam langsung didalam tembok kemudian ditutup dengan adukan semen. Jangan lupa sisakan sedikit pada ujungnya(sekitar 20cm) buat penyambungan ke kotak pengaman.
Untuk pemasangan kotak pengaman ada baiknya anda membaca cara memasang box sekering jika anda memilihnya sebagai kotak pengaman atau cara memasang box MCBjika dipilih sebagai kotak pengamannya.
Pemasangan box sekering. Seperti dijelaskan pada cara memasang box sekering, ada baiknya kita pasang secara bersamaan dengan kabel NYM 3x4-nya. Pertama kita buat kotak pada tembok sedikit lebih besar dari box sekering tersebut. Anda bisa menggunakan kardus pembungkusnya sebagai ukuran. Kemudian gunakan palu dan betel untuk membuat dudukan dari box sekering tersebut. Buat juga jalur tempat kabel NYM 3x4 maupun jalur pipa saluran utama. Setelah selesai maka akan terlihat seperti gambar A (tampak depan) dibawah ini.



Dari gambar diatas, gambar B menunjukkan letak pemasangan terlihat dari samping, begitu juga gambar C dimana dibuat lobang tembus tembok untuk jalur kabel NYM 3x4. Perlu diingat, nantinya apabila tembok dirapikan maka pipa maupun kabel NYM 3x4-nya tidak akan terlihat sehingga buatlah kedalaman jalur tersebut sedemikian rupa agar tercapai maksud diatas.
Seperti halnya pada pemasangan box sekering, pemasangan box MCB juga tak jauh berbeda. Hanya saja ukuran kotak dudukan box MCB sedikit lebih besar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.


7. Setelah selesai, pasang kotak pengaman maupun kabel NYM terlebih dahulu dan perkuat dengan bantuan paku.
8. Pekerjaan dilanjutkan dengan membuat saluran utama instalasi dari kotak pengaman ke titik percabangan pertama. Atur pipa instalasi sesuai jalur denah sampai titik percabangan pertama. Dari denah terlihat ada daerah lekukan dan disinilah kita gunakan api dari korek gas / api lilin seperti disinggung pada pembahasan persiapan memasang instalasi listrik. Gunakan korek gas / api lilin tersebut untuk membuat pola pada pipa sesuai jalur belokan tersebut. Usahakan jangan sampai pipa tersebut robek/berlubang. Jika sampai terjadi robek/berlubang anda bisa gunakan isolasi untuk menutupnya. Untuk yang baru bisa dimaklumi, memang perlu keterampilan tersendiri untuk membuatnya.
9. Masukkan kabel saluran utama (hitam, biru, kuningloreng) kedalam pipa tersebut dan jangan lupa dilebihkan +/- 20cm kemudian atur pipa sesuai jalur dan gunakan klem untuk merapikannya. Pasang juga kotak sambung (Kruis-doos) pada ujung dimana titik cabang pertama diletakkan.
10. Kita sampai pada titik cabang petama dimana terdapat jalur cabang menuju saklar 1, saklar 2 dan stop kontak 1. Dari sini juga perlu ditinjau titik cabang 2 karena lampu 2 berasal dari saklar 2 dimana saklar 2 tersebut jalur kabelnya berasal dari titik cabang 1. Untuk lebih jelasanya, jalur kabel dari kedua titik cabang tersebut terlihat seperti gambar dibawah ini.

Untuk jalur kabel dari titik cabang 1 menuju saklar 1, saklar 2, dan stop kontak 1 terlihat seperti bagan dibawah ini dan cara memasang saklar dapat dilihat disini.

Sedangkan pemasangan pipa maupun tempat dari saklar 1, saklar 2, dan stop kontak 1 terlihat seperti gambar dibawah ini.

Gambar A menjelaskan pembuatan jalur hubungan antara tempat saklar 2 dengan tempat saklar 1 didalam tembok dengan memodifikasi(melobangi) masing-masing tempat dari saklar tersebut, sedangkan gambar B menjelaskan hubungan tempat saklar 1 dan tempat stop kontak 1 yang dipasang bersebelahan. Sebagai catatan : untuk In bow doos (tempat dari saklar maupun stop kontak) dalam pemasangannya diusahakan agak dalam sehingga nantinya ketika dipasang saklar maupun stop kontak akan rapi tertata alias rapat dengan tembok.
11. Kita lanjutkan pengerjaan pada titik cabang 3 dengan melihat penjelasan gambar dibawah ini.

12. Kemudian pada titik cabang 4 seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

13. Untuk titik cabang 5 sebenarnya hanya buat berjaga-jaga bila suatu saat instalasi akan diperluas. Penggunaannya bisa dihilangkan bila tidak diperlukan, sedangkan pemasangan stop kontak 2 tentu saja tergantung dari ada atau tidaknya titik cabang 5 (jika ada titik sambung 5 maka jalur penyambungan stop kontak 2 berasal dari titik sambung 5 tersebut, tetapi jika titik sambung 5 dihilangkan maka penyambungan stop kontak 2 diambil dari titik sambung 4.
Hampir lupa.. Untuk pemasangan In bow doos maupun pipa instalasi dari saklar 3&4 maupun stop kontak 2 di dalam tembok cara sama seperti penjelasan sebelumnya.

Akhirnya selesai sudah pembahasan cara memasang instalasi, mudah mudahan bisa dimengerti dan bermanfaat....

Kamis, 22 November 2012

MSKBROI


RELAY


Relay adalah komponen yang dapat mengimplementasikan logika switching.

Dalam dunia elektronika , relay dikenal sebagai komponen yang dapat menimplementasikan logika switching. sebelum tahun 70-an , relay merupakan "otak" dari rangkaian pengendali. setelah itu muncul PLC yang di mulai menggatikan posisi relay elektromagnetis ini di definisikan sebagai berikut :


alat yang menggunakan elektromagnetik untuk menutup(atau membuka kontak saklar)
saklar yang di gerakkan (secara mekanis) oleh daya /energi listrik.


secara umum , relay digunakan untuk memenuhi fungsi-fungsi sebagai berikut :
Remote control : dapat menyalakan atau mematikan alat dari jarak jauh .
Penguattan daya : menguatkan arus atau tegangan .
Pengatur logika kontrol suatu sistem


Prinsip kerja dan simbolRelay terdiri dari coil dan contact . coil adalah gulungan kawat yang mendapatkan arus listrik , sedangkan contact adalah sejenis saklar yang penggeraknya tergantung dari ada tidaknya arus listrik di coil . contact ada dua jenis :

normaly open (kondisi awal sebelum diaktifkan open)
normaly close (kondisi awal sebelum diaktifkan close)



Jenis-jenis relayRelay juga dibedakan berdasarkan pole dan throw yang dimilikinya :
Pole : banyaknya contact yang dimiliki oleh relay
throw : banyaknya kondisi (state) yang mungkin dimiliki contact

SPST (single pole single throw )
DPST (double pole single throw )
SPDT (single pole double throw )
DPDT (double pole double throw )
3PDT ( three pole double throw )
4PDT (four pole double throw )

MSKM



MICROPROSESSOR



Sebuah mikroprosesor (disingkat µP atau uP) adalah sebuah central processing unit (CPU) elektronik komputer yang terbuat dari transistor mini dan sirkuit lainnya di atas sebuah sirkuit terintegrasi semikonduktor.Sebelum berkembangnya mikroprosesor, CPU elektronik terbuat dari sirkuit terintegrasi TTL terpisah; sebelumnya, transistor individual; sebelumnya lagi, dari tabung vakum. Bahkan telah ada desain untuk mesin komputer sederhana atas dasar bagian mekanik seperti gear, shaft, lever, Tinkertoy, dll.

Evolusi dari mikroprosesor telah diketahui mengikuti Hukum Moore yang merupakan peningkatan performa dari tahun ke tahun. Teori ini merumuskan bahwa daya penghitungan akan berlipat ganda setiap 18 bulan, sebuah proses yang benar terjadi sejak awal 1970-an; sebuah kejutan bagi orang-orang yang berhubungan. Dari awal sebagai driver dalam kalkulator, perkembangan kekuatan telah menuju ke dominasi mikroprosesor di berbagai jenis komputer; setiap sistem dari mainframe terbesar sampai ke komputer pegang terkecil sekarang menggunakan mikroprosesor sebagai pusatnya. Mikroprosesor yang pertama muncul pada awal 1970-an dan digunakan untuk kalkulator elektronik, dengan menggunakan kode-biner desimal (BCD) aritmetika di 4-bit. Tertanam lain penggunaan 4 – dan 8-bit, seperti terminal, printer, berbagai macam otomatisasi etc, diikuti agak cepat. Terjangkau 8-bit dengan 16-bit juga menangani menyebabkan tujuan umum pertama mikrokomputer pada pertengahan 1970-an.

Karakteristik Mikroprosesor

Berikut adalah karakteristik penting dari mikroprosesor :

Ukuran bus data internal (internal data bus size): Jumlah saluran yang terdapat dalam mikroprosesor yang menyatakan jumlah bit yang dapat ditransfer antar komponen di dalam mikroprosesor.

Ukuran bus data eksternal (external data bus size): Jumlah saluran yang digunakan untuk transfer data antar komponen antara mikroprosesor dan komponen-komponen di luar mikroprosesor.

Ukuran alamat memori (memory address size): Jumlah alamat memori yang dapat dialamati oleh mikroprosesor secara langsung.

Kecepatan clock (clock speed): Rate atau kecepatan clock untuk menuntun kerja mikroprosesor.

Fitur-fitur spesial (special features): Fitur khusus untuk mendukung aplikasi tertentu seperti fasilitas pemrosesan floating point, multimedia dan sebagainya.

Prosesor komputer dalam jangka waktu yang lama dibangun dari kecil dan menengah berisi IC setara dengan sampai beratus transistor. Integrasi dari seluruh CPU ke sebuah chip tunggal sehingga sangat mengurangi biaya kapasitas pemrosesan. Dari awal yang sederhana, terus meningkat dalam kapasitas mikroprosesor telah diberikan bentuk-bentuk lain dari komputer hampir sepenuhnya usang, dengan satu atau lebih mikroprosesor sebagai elemen pemrosesan dalam segala hal dari yang terkecil embedded system dan perangkat genggam untuk mainframe terbesar dan superkomputer.

Sejak awal 1970-an, peningkatan kapasitas mikroprosesor telah diketahui secara umum mengikuti Hukum Moore, yang menunjukkan bahwa kompleksitas sirkuit terpadu, yang berkaitan dengan komponen minimum biaya, dua kali lipat setiap dua tahun. Pada akhir 1990-an, dan dalam performa tinggi segmen mikroprosesor, panas yang dihasilkan (TDP), karena beralih kerugian, kebocoran arus statis, dan faktor lainnya, muncul sebagai kendala pembangunan terkemuka.

MSST


PERALATAN PENGENDALI

perlatan pengendali adalah komponen yang mengatur daya yang di kirimkan ke suatu beban elektrik tertentu. semua kompoen yang di gunakan dalam sirkit pengendali (motor) dapat di klasifikasikan menjadi pengendali utama (motor) dan pengendali pengarah(motor).


Peralatan pengendali utama ( Primary Control Device ) , seperti :

kontaktor (motor)
starter , dan
controller
Peralatan pengendali pengarah ( Pilot Control Device ) , seperti :

relay , atau perlatan yang mengaktivasi sirkit daya.
Contoh :

pushbuttons,
flow switches,
pressure switches dan,
thermostat.
Saklar manual

toogle switch
slide switch
rocker switch
DIP switch
rotary switch
thumbhell switch
selektor switch
push button switch
drum switch
Tranducers
tranducers adalah alat yang dapat mengubah energi dari suatu bentuk ke bentuk lainnya.
tranducers di bagi 2 bagian :

input tranducers/elektrik input : mengubah energi non-Listrik seperti suara, cahaya menjadi energi listrik.
output tranducers/elektrik output : merupakan kebalikan dari elektrik input tranducers

MSKPOI


PNEUMATIK



Pneumatik berasal dari kata yunani , pneumatik adalah ilmu yang berkaitan dengan gerakan maupun kondisi yang berkaitan dengan udara. perangkat pneumatik bekerja dengan memanfaatkan udara yang di manpatkan akan di distribusikan ke sistem yang ada sehingga kapasitas sistem terpenuhi.untuk memenuhi kebutuhan udara yang di mampatkan kita memerlukan compressor(pembangkit udara bertekanan).


AKTUATOR ( OUTPUT)
aktuator adalah bagian keluaran untuk mengubah energi suplai menjadi energi kerja yang di mampatkan. sinyal keluaran di kontrol oleh sistem kontrol dan aktuator bertanggung jawab pada sinyal kontrol melalui elemen terakhir.


1 . PENGERTIAN PNEUMATIC MURNI
pneumatic adalah sistem tenaga fluida yang menggunakan udara sebagai media trnsfer udara.


2. TUJUAN PENERAPAN PNEUMATIC

media kerja menggunakan udara kempa melakukan pekerjaan.
otomatisasi dengan menggunakan udara kempa dan sensor sehingga dapat bekerja otomatis.

3. PERALATAN PENGHASIL UDARA KEMPA

tangki udara
kompresor udara
saringan udara
pengering udara
pengatur tekanan
baut tap
pemisah oli
4. KEUNTUNGAN UDARA KEMPA

mudah di gerakkan
tidak peka terhadap suhu
tidak mudah terbakar
udara dapat di bersihkan
perubahan daya cepat, mudah di atur
dengan pembatas tekanan, sistem jadi aman
udara tersedia di mana saja dalam jumlah besar
pemindah daya sangat cepat

5. KEKURANGAN UDARA KEMPA

udara bertekanan harus di persiapkan secara baik
tekanan udara susah di pertahankan
suara udara yang di keluarkan berisik, polusi linkungan
noisy
oil mist, kabut oli yang ikut gas buang

6. MACAM-MACAM KOMPRESOR

screw compressor
aksial compressor
sliding compressor
poots blower compressor
kompresor dua tingkat
kompresor diafragma
kompresor torak

PLC


PLC

PLC merupakan sistem yang dapat memanipulasi , mengeksekusi dan auat monitor keadaan proses pada laju yang amat cepat , dengan dasar data yang bisa di program dalam sistem berbasis microprosesor internal PLC menerima masukan dan penghasilan keluaran sinyal listrik yang dikendalikan suatu sistem . dengan demikian besaran fisika dan kimia yang dikendalikan sebelum diolah PLC akan diubah menjadi sinyal analok maupun digital yang merupakan data dasarnya .. karakter proses yang dikendalikan oleh PLC.


PLC bekerja melalui scaning 3 langkah :


cek input status untuk digunakan sebagai dasar pelaksanaan program berikutnya.

execute program untuk digunakan sebagai hasil pelaksanaan dan digunakan pada langkah berikutnya.

update output status PLC memperbarui status output berdasarkan hasil pelaksanaan


PLC terdiri dari :


CPUMicroprocesor yang memproses data dari input/output.
MemoriDaerah penyimpanan sistem operasi dan data pemakai

1.ROM (Read Only Memory)Dapat diprogram sekali dan bersifat permanen.

2.EPROM (Erasable Programable Read Only Memory)Isinya dapat dihapus dengan cara menyinari sinar ultra violet.

3. PROM (Programable Read Only Memory)Untuk memrogram ulang.


Inter Face


Untuk menyesuaikan sinyal pada peralatan luar.

Interface Terbagi 2 yaitu :

1. Interface inputMenyesuaikan sinyal INPUT dengan sinyal yang dibutuhkan untuk operasi sistem.

2. Interface OutputMenyesuaikan sinyal dari PLC untuk mengendalikan peralatan OUTPUT.


Peralatan Input


Alat pemberi sinyal kepada PLC.

Contoh nya :

Berbagai jenis saklarTombol, Saklar togel, Saklar batas, Saklar level, Saklar tekan, Saklar proximity, DLL

Berbagai jenis sensorSensor cahaya, Sensor suhu, Sensor level, DLL

Rotary encoderBerbentuk putaran.

Peralatan Output

Alat yang dikendalikan.

Contoh nya :

Kontaktor

Motor listrik

Lampu

Buzer, DLL


Peralatan Penunjang


Peralatan yang digunakan dalam sistem kendali tetapi tidak berkait dengan aktivitas pengendali.

Contoh nya :

1. Komputer

2.Software Ladder : SSS, LSS, Syswin, dan CX Programmer.

3. Memori Luar : Disket, CD, Flashdisk.

4. Alat Pencetak : Printer, Pllotter.

Keunggulan PLC

Pengawatan sistem kendali PLC lebih sedikit.

Modifikasi lebih mudah dilakukan dengan mengganti program kendali tanpa merubah pengawatan sejauh tanpa ada penambahan input/output.

Tidak diperlukan komponen kendali seperti TIMER.

Hanya perlu sedikit KONTAKTOR sebagai penghubung peralatan OUTPUT ke sumber TENAGA LISTRIK.

Kecepatan operasi sistem kendali PLC sangat cepat sehingga prokdutivitas meningkat.

Biaya penggunaan PLC lebih MURAH dalam kasus fungsi kendalinya sangat rumit dan jumlah input/output nya sangat banyak.

Sistem kendali PLC lebih handal

Program kendali PLC dapat dicetak dengan cepat.



gambar PLC





Sabtu, 10 November 2012

MSCADA

 APA YANG DIMAKSUD DENGAN SCADA ???



        SCADA merupakan singkatan dari Supervisory Control and Data Acquisition. SCADA merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan informasi atau data-data dari lapangan dan kemudian mengirimkan-nya ke sebuah komputer pusat yang akan mengatur dan mengontrol data-data tersbut. Sistem SCADA tidak hanya digunakan dalam proses-proses industri, misalnya, pabrik baja, pembangkit dan pendistribusian tenaga listrik (konvensional maupun nuklir), pabrik kimia, tetapi juga pada beberapa fasilitas eksperimen seperti fusi nuklir. Dari sudut pandang SCADA, ukuran pabrik atau sistem proses mulai dar 1.000an hingga 10.000an I/O (luara/masukan), namun saat ini sistem SCADA sudah bisa menangani hingga ratusan ribu I/O.


Ada banyak bagian dalam sebuah sistem SCADA. Sebuah sistem SCADA biasanya memiliki perangkat keras sinyal untuk memperoleh dan mengirimkan I/O, kontroler, jaringan, antarmuka pengguna dalam bentuk HMI (Human Machine Interface), piranti komunikasi dan beberapa perangkat lunak pendukung. Semua itu menjadi satu sistem, istilah SCADA merujuk pada sistem pusat keseluruhan. Sistem pusat ini biasanya melakukan pemantauan data-data dari berbagai macam sensor di lapangan atau bahkan dari tempat2 yang lebih jauh lagi (remote locations).

Sistem pemantauan dan kontrol industri biasanya terdiri dari sebuah host pusat atau master (biasa dinamakan sebagai master station, master terminal unit atau MTU), satu atau lebih unit-unit pengumpul dan kontrol data lapangan (biasa dinamakan remote stattion, remoter terminal unit atau RTU) dan sekumpulan perangkat lunak standar maupun customized yang digunakan untuk memantau dan mengontrol elemen-elemen data-data di lapangan. Sebagian besar sistem SCADA banyak memiliki karakteristik kontrol kalang-terbuka (open-loop) dan banyak menggunakan komunikasi jarak jauh, walaupun demikian ada beberapa elemen merupakan kontrol kalang-tertutup (closed-loop) dan/atau menggunakan komunikasi jarak dekat.


Sistem yang mirip dengan sistem SCADA juga bisa kita jumpai di beberapa pabrik proses, perawatan dan lain-lain. Sistem ini dinamakan DCS (Distributed Control Systems). DCS memiliki fungsi yang mirip dengan SCADA, tetapi unit pengumpul dan pengontrol data biasanya ditempatkan pada beberapa area terbatas. Komunikasinya bisa menggunakan jaringan lokal (LAN), handal dan berkecepatan tinggi.

SCADA Pada Sistem Tenaga Listrik

Fasilitas SCADA diperlukan untuk melaksanakan pengusahaan tenaga listrik terutama pengendalian operasi secara realtime. Suatu sistem SCADA terdiri dari sejumlah RTU (Remote Terminal Unit), sebuah Master Station / RCC (Region Control Center), dan jaringan telekomunikasi data antara RTU dan Master Station. RTU dipasang di setiap Gardu Induk atau Pusat Pembangkit yang hendak dipantau. RTU ini bertugas untuk mengetahui setiap kondisi peralatan tegangan tinggi melalui pengumpulan besaran-besaran listrik, status peralatan, dan sinyal alarm yang kemudian diteruskan ke RCC melalui jaringan telekomunikasi data. RTU juga dapat menerima dan melaksanakan perintah untuk merubah status peralatan tegangan tinggi melalui sinyal-sinyal perintah yang dikirim dari RCC.

Dengan sistem SCADA maka Dispatcher dapat mendapatkan data dengan cepat setiap saat (real time) bila diperlukan, disamping itu SCADA dapat dengan cepat memberikan peringatan pada Dispatcher bila terjadi gangguan pada sistem, sehingga gangguan dapat dengan mudah dan cepat diatasi / dinormalkan. Data yang dapat diamati berupa kondisi ON / OFF peralatan transmisi daya, kondisi sistem SCADA sendiri, dan juga kondisi tegangan dan arus pada setiap bagian di komponen transmisi. Setiap kondisi memiliki indikator berbeda, bahkan apabila terdapat indikasi yang tidak valid maka operator akan dapat megetahui dengan mudah.

Fungsi kendali pengawasan mengacu pada operasi peralatan dari jarak jauh, seperti switching circuit breaker, pengiriman sinyal balik untuk menunjukkan atau mengindikasikan kalau operasi yang diinginkan telah berjalan efektif. Sebagai contoh pengawasan dilakukan dengan menggunakan indikasi lampu, jika lampu hijau menyala menunjukkan peralatan yang terbuka (open), sedang lampu merah menunjukkan bahwa peralatan tertutup (close), atau dapat menampilkan kondisi tidak valid yaitu kondisi yang tidak diketahui apakah open atau close. Saat RTU melakukan operasi kendali seperti membuka circuit breaker, perubahan dari lampu merah menjadi hijau pada pusat kendali menunjukkan bahwa operasi berjalan dengan sukses.

Operasi pengawasan disini memakai metode pemindaian (scanning) secara berurutan dari RTU-RTU yang terdapat pada Gardu Induk-Gardu Induk. Sistem ini mampu mengontrol beberapa RTU dengan banyak peralatan pada tiap RTU hanya dengan satu Master Station. Lebih lanjut, sistem ini juga mampu mengirim dari jarak jauh data-data hasil pengukuran oleh RTU ke Master Station, seperti data analog frekuensi, tegangan, daya dan besaran-besaran lain yang dibutuhkan untuk keseluruhan / kekomplitan operasi pengawasan .

Keuntungan sistem SCADA lainnya ialah kemampuan dalam membatasi jumlah data yang ditransfer antar Master Station dan RTU. Hal ini dilakukan melalui prosedur yang dikenal sebagai exception reporting dimana hanya data tertentu yang dikirim pada saat data tersebut mengalami perubahan yang melebihi batas setting, misalnya nilai frekuensi hanya dapat dianggap berubah apabila terjadi perubahan sebesar 0,05 Herzt. Jadi apabila terjadi perubahan yang nilainya sangat kecil maka akan dianggap tidak terjadi perubahan frekuensi. Hal ini adalah untuk mengantisipasi sifat histerisis sistem sehingga nilai frekuensi yang sebenarnya dapat dibaca dengan jelas.

Master Station secara berurutan memindai (scanning) RTU-RTU dengan mengirimkan pesan pendek pada tiap RTU untuk mengetahui jika RTU mempunyai informasi yang perlu dilaporkan. Jika RTU mempunyai sesuatu yang perlu dilaporkan, RTU akan mengirim pesan balik pada Master Station, dan data akan diterima dan dimasukkan ke dalam memori komputer. Jika diperlukan, pesan akan dicetak pada mesin printer di Master Station dan ditampilkan pada layar monitor.

Siklus pindai membutuhkan waktu relatif pendek, sekitar 7 detik (maksimal 10 detik). Siklus pindai yaitu pemindaian seluruh remote terminal dalam sistem. Ketika Master Station memberikan perintah kepada sebuah RTU, maka semua RTU akan menerima perintah itu, akan tetapi hanya RTU yang alamatnya sesuai dengan perintah itulah yang akan menjalankannya. Sistem ini dinamakan dengan sistem polling. Pada pelaksanaannya terdapat waktu tunda untuk mencegah kesalahan yang berkaitan dengan umur data analog.

Selain dengan sistem pemindaian, pertukaran data juga dapat terjadi secara incidental ( segera setelah aksi manuver terjadi ) misalnya terjadi penutupan switch circuit breaker oleh operator gardu induk, maka RTU secara otomatis akan segera mengirimkan status CB di gardu induk tersebut ke Master Station. Dispatcher akan segera mengetahui bahwa CB telah tertutup.

Ketika operasi dilakukan dari Master Station, pertama yang dilakukan adalah memastikan peralatan yang dipilih adalah tepat, kemudian diikuti dengan pemilihan operasi yang akan dilakukan. Operator pada Master Station melakukan tindakan tersebut berdasar pada prosedur yang disebut metode “select before execute (SBXC)“, seperti di bawah ini:

1.) Dispatcher di Master Station memilih RTU.

2.) Dispatcher memilih peralatan yang akan dioperasikan.

3.) Dispatcher mengirim perintah.

4.) Remote Terminal Unit mengetahui peralatan yang hendak dioperasikan.

5.) Remote Terminal Unit melakukan operasi dan mengirim sinyal balik pada Master Station ditunjukkan dengan perubahan warna pada layar VDU dan cetakan pesan pada printer logging.

Prosedur di atas meminimalkan kemungkinan terjadinya kesalahan operasi.

Jika terjadi gangguan pada RTU, pesan akan dikirim dari RTU yang mengalami gangguan tadi ke Master Station, dan pemindaian yang normal akan mengalami penundaan yang cukup lama karena Master Station mendahulukan pesan gangguan dan menyalakan alarm agar operator dapat mengambil tindakan yang diperlukan secepatnya. Pada saat yang lain, pada kebanyakan kasus, status semua peralatan pada RTU dapat dimonitor setiap 2 detik, memberikan informasi kondisi sistem yang sedang terjadi pada operator di Pusat Kendali (RCC).

Hampir semua sistem kendali pengawasan modern berbasis pada komputer, yang memungkinkan Master Station terdiri dari komputer digital dengan peralatan masukan keluaran yang dibutuhkan untuk mengirimkan pesan-pesan kendali ke RTU serta menerima informasi balik. Informasi yang diterima akan ditampilkan pada layar VDU dan/atau dicetak pada printer sebagai permanent records. VDU juga dapat menampilkan informasi grafis seperti diagram satu garis. Pada RCC (pusat kendali), seluruh status sistem juga ditampilkan pada Diagram Dinding (mimic board), yang memuat data mengenai aliran daya pada kondisi saat itu dari RTU.